Senin, 30 Januari 2012

Istilah peternakan?

                Beberapa Istilah Dalam Peternakan

            Dalam dunia peternakan terdapat istilah-istilah yang haru di mengerti. Beberapa isilah tersebut anatara lain :
Jenis adalah segolongan hewan yang mempunyai sifat dan ciri yang sama.
Pembibitan adalah kegiatan untuk menghasilkan bibit ternak bukan untuk keperluan sendiri
Lokasi peternakan merupakan tempat kegiatan peternakan beserta sarana pendukungnya di areal tertentu yang tercantum dalam izin usaha peternakan.
Bibit ternak yang  terdiri dari ternak, mani, telur tetas dan embrio yang dihasilkan melalui seleksi dan mempunyai mutu genetik lebih baik dari rata-rata mutu ternak.
Hijauan makanan ternak merupakan bahan makanan yang terdiri dari rumput-rumputan dan kacang-kacangan yang umumnya tinggi kadar serat kasarnya..
Konsentrat merupakan bahan makanan ternak yang mempunyai serat kasar yang rendah dan udah dicerna.
Karkas suatu angka/persentase banyaknya daging yang diperoleh dari seekor ternak yang dipotong setelah diambil kepala, kulit, isi perut, dan kaki-kai dari dengkul kebawa
Penyakit  adalah suatu keadan dimana keadaan tidak normal dari ternak-ternak.
Ransum merupakan campuran bahan-bahan baku makanan ternak baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi yang disusun secara khusus untuk dapat depergunakan sebagai makanan suatu jenis ternak.
Aneka ternak merupakan jenis ternak yang belum lazim dipelihara atau belum atau belum membudidaya tetapi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Misalkan kelinci, kuda, babi, rusa, dan puyuh.
Budidaya merupakan kegiatan untuk memproduksi hasil-hasil ternak dan hasil ikutan bagi konsumen.

Sumber :
Farizal. 2005. Bahan Perkuliahan Pengantar Ilmu Peternakan. Laboratorium Produksi Ruminansia. Jambi
Rahardi.F, I. Satyawibawa,. R.N. Setyowati. 1991. Agribisnis peternakan. Penebar swadaya. Jakarta.
Samad, S. dan soeradji. 1978. Peternakan umum. Badan pendidikan latihan dan penyuluhan pertanian. Jakarta

Minggu, 29 Januari 2012

Apa itu Peternakan?


Sejarah Peternakan

Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan.Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol). Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai dokter hewan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.
Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sumber : Wikipedia