Kamis, 10 Mei 2012

Pengolahan tepung bekicot



Bekicot dapat diolah menjadi tepung untuk konsumsi manusia dan ternak. Pengolahan untuk konsumsi manusia berbeda dengan pengolahan untuk konsumsi ternak. Cara pengolahan bekicot menjadi tepung dan silase untuk menjadi pakan ternak adalah sebagai berikut :
1.      Tepung bekicot mentah (raw snail meal)
Bekicot yang sudah terkumpul dicuci dengan air biasa sampai bersih. Kemudian bekicot tersebut dikeluarkan dari rumanya (cangkang). Daging bekicot beserta isi dijemur selama kurang lebih 5 hari. Bila kondisi tidak memungkinkan untuk menjemur di panas matahari, bisa menggunakan oven dengan temerperatur 60 0C selama 12 jam. Selanjutnya daging bekicot didiling sampai halus.
Menurut kompiang (1979), komposisi tepung bekicot mentah adalah Air (7,59 %), protein (59,27 %), lemak (3,62 %), kalsium (6,40 %), fosfor (0,85 %), dan serat kasar (2,47 %).

2.      Tepung bekicot rebus (boiled snail meal)
Untuk membuat tepung bekicot rebus, terlebih dahulu bekicot dicuci dengan air biasa, kemudian direndam dengan air garam sambil diaduk kurang lebih ½ jam agar lendirnya cepat keluar. Air garam yang digunakan mengandung gram sebanya kurang lebih 10 %. Sesudah direndam air garam, bekicot tersebut dicuci lagi dengan air biasa dan direbus. Cara merebusnya mula-mula air dipanaskan sampai mendidih kemudian masukkan bekicot. Ambil daging bekicot dari cangkangnya, lalu dicuci lagi dengan air biasa. Proses selanjutnya adalah pengeringan/penjemuran. Daging bekicot dijemur sampai kering (kurang lebih 2 hari), lalu digiling menjadi tepung.
Menurut kompiang (1979), komposisi tepung bekicot rebus adalah Air (7,54 %), protein (57,72 %), lemak (4,60 %), kalsium (7,83 %), fosfor (0,95 %), dan serat kasar (0,08 %).

3.      Tepung bekicot berkulit
Rumah/cangkang bekicot dapat ditumbuk menjadi tepung, kemudian dicampurkan dengan tepung dagin gbekicot. Cangkang bekicot kaya akan mineral kalsium. Menurut chaves dkk (1977), rumah/cangkang bekicot mengandung 31,54 % mineral kalsium.