Folikel
akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid
pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen
maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris
tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni
(vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang
dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di
ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).
Dikenal
tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum
ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2
hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan
terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh
latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis.
Folikel
dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila
ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma
ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium
mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang
diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui
beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar
yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam
menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina
basalisyang berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan
plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai
pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein
bersifat fibrous (berongga).
Dalam
membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah
reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material
penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah
material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin.
Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks
fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini
membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam
hati sebagai respon terhadap estradiol.
Komponen
vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida
kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk
material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan
vitelogenesis.
Penyusun
utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan
pigmen. Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.
Phosvitin dan lipoprptein yang
terdiri darihigh density lipoprotein (HDL) dan low density
lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan keduanya
disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari disintesis
2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon
estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc
membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam
kuning telur.
Oviduk
Oviduk
adalah sebuah pipa yang panjang di mana yolk lewat dan bagian telur
lainnya di sekresikan. Secara normal ukurannya kecil, diameternya
relatuf kecil, tetapi menjelamg ovulasi pertama ukuran dan ketebalan
dindingnya bertambah besar. Bagian-bagian oviduk dan kegunaannya
dirangkum sebagai berikut dan ilustrasikan.
1. Infundibulum
Panjang
9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis
dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina.
Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan
antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum
terjadi pembuahan.
a. Malfungsi
infundibulum untuk berfungsi secara sempurna, infundibulum harus
mengambil semua yolk yang jatuh kedalam rongga tubuh. Namun, di jumpai
bahwa sekitar 4% tidak di tankap oleh infundibulum, tetapi tetap dalam
rongga tubuh yang selanjutnya diserap kedalam tubuh sekitar satu hari.
Persentasenya berfariasi antarstrain ayam, beberapa diantaranya mencapai
10% dari yolknya terdapat dalam rongga tubuh. Pada ayam tipe pedaging,
hal tersebut lebih sering terjadi daripada ayam tipe petelur.
b. Internal layer
Kadang-kadang,
kemampuan infudibulum untuk mennagkap sebagian besar yolk hilang dan
menimbunya dalam rongga tubuh lebih cepat daripada kemampuan menyerap.
Ayam yang demikian ini dikenal sebagai internal layer, meskipun istilah
itu tidak mendefinisikan secara baik kondisi tersebut. Abdomen menjadi
memanjang dan ayam berdiri dengan posisi tegak.
2. Magnum
Bagian
yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula
tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi
disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet
mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum
untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.
Albumen
dalam sebutir telur terdiri dari 4 lapisan. Masing-masing adalah
chalasae (27,0%), pitih kental (57,0%), putih telur encer dalam (17,3%),
dan putih telur encer bagian luar (23,0%). Tepat lapisan tersebut
diproduksis pada magnum, tetapi putih telur encer luar (auterthin with)
tidak lengakp sampai air ditambahkan uterus.
a. Chalazae
Pada
sebutir telur yang dipecah, terdapat dua pita yang berbelit dan
mamanjang dari ujung yolk melalui albumen. Itulah yang disebut chalazae.
Albumen-chalaziferous diproduksi bila yolk pertama memasuki magnum.
Tetapi lilitan untuk membentuk dua chalazae terjadi lebih akhir saat
telru berputar pada ujung akhir oviduk. Lilitan dengan arah yang
berlawanan dari chalazae dimaksudkan untuk memelihara yolk tetap berada
dipusat setelah telur keluar.
b. Putih
telur bagian dalam yang encer (liquid inner white) bagian telur yang
sedang berkembang meluncur melalui magnum hanya satu tipe albumen
diproduksi. Namun penambahan air dan perputaran telur menjadikan
perkembangan telur lebih besar pada barbagai ayam petelur. Salah satu
diantaranya adalah putih telur bagian telur yang cair.
c. Putih telur yang padat (dense white)
Putih
telur yang terkenal terdiri dari musim dan merupakan bagian terbesar
dari albumen telur. Jumlah putih telur kental (thick white) yang
dihasilkan oleh magnum cukup besar. Dengan dihasilkannya musin dan
penambahan air saat telur bergerak melalui oviduk, cenderung mengurangai
jumlah putih telur tebal dan meningkatkan jumlah putih telur encer
(thin white). Pada waktu telur dikeluarkan, sepertiganya terdiri dari
putih telur encer, yang tersisa terdiri dari lebih setengahnya albumen
pada telur.
d. Kemudian kualitas telur
Setelah
telur keluar, terjadi perubahan yang tetap pada kandungan interior
telur thick white tidak dapat mempertahankan komposisi kekentalannya dan
volumenya berkurang, sedangkan thin white menjadi lebih berair dan
jumlahnya bertambah.
3. Isthmus
Perkembangan
telur selanjutnya ditekan ke dalam isthmus sekitar 1 jam 15 menit.
Isthmus merupakan bagian yang pendek, sekitar 4 cm. di sini, membran
kerabang bagian dalam dan luar di bentuk sebagai suatu pembentukan
kembali bentuk akhir dari telur kandungamn pada masa ini tidak secara
lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai suatu kantong
hanya sebagian yang terisi air. mensekresikan
membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan
telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus
bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4
cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga
memberikan warna merah.
4. Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 3
cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur
atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna
kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian
ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20
– 21 jam.
a) Karabang
Klasifikasi
karabang telur dimulai segera sebelum telur masuk ke uterus. Sekelompok
kecil kalsium terlihat pada membran karabang bagian luar (outer shell
membrane) sebelum telur meninggalkan isthmus. Hal ini adalah awal letak
untuk penimbunan kalsium dalam uterus. Jumlahnya kemungkinan diturunkan
dari induk dan mengambil pranan dalam penimbunan kalsium kemudian.
b) Sumber kalsium untuk kerabang telur
Ada
dua sumber kalsium untuk produksi kerabang telur, yaitu pakan dan
tulang tertentu. Secara normal, sebagian kalsium untuk pembentukan telur
berasal langsung dari pakan, tetapi beberasal dari timbunan kalsium,
tulang medulair, terutama pada malam hari ayam tidak makan.
c) Pembentukan kalsium karbonat
Kalsium
karbonat kerabang di bentuk bila ion kalsium dilengkapi melalui pasokan
darah. Ion karbonat berasal dari darah dan kelenjer kerabang.
Pengurangan pasokan dan campuran darah dengan maksimal penimbunan CaCO3
dari kerabang telur menyebabkan kualitas kerabang buruk. Demikian juga
temperatur lingkungan tinggi selama musim panas menyebabkan kerabang
telur berkualitas rendah
5. Vagina
Bagian berikutnya dari oviduk adalah vaginapada ayam, selama produksi telur, panjang vagina sekitar 2 cm. secara
normal, telur timgal dalam vagina selama beberapa menit tetapi dalam
keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam. Telur melalui oviduk akan
keluar dengan ujung yang runcing terlebih dahulu. Apabila ayam tidak
terganggu atau ketakutan, telur akan berputar secara horizontal sebelum
oviposisi (pengeluaran telur) dan akan keluar dengan ujung tumpul.
Perputaran tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 menit dan
memungkinkan bagi otot uterus untuk menekan keluar pada permukaan yang
lebih luas selama oviposisi. Apabila terjadi gangguan pada ayam sebelum
perputaran telur akan di keluarkan dengan cepat dan ditekan keluar
melalui vent dengan ujung runcing terlebih dahulu.
6. Kloaka
merupakan
bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total
waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu
penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari.
Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal.
Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika
ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah,
ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon
oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar