Limbah adalah sisa atau hasil ikutan dari produk utama limbah. Limbah
pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau bagian
pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya
(Sutrisno,2002) dalam Sitorus (2002) dan merupakan pakan alternatif yang
digunakan sebagai pakan, khususnya ruminansia (Widiyanto, 1993) dalam Sitorus
(2002). Beberapa limbah pertanian yang potensial dan belum banyak
dimanfaatkan secara optimal berturut-turut antara lain jerami padi, jerami
jagung, pucuk tebu, jerami kedele, jerami ketela rambat dan jerami kacang tanah
(Soejono et al., 1988; Van Bruchem dan Sutanto, 1988; Widiyanto, 1993;
Pangestu,1995; Widyati et al., 1997) dalam Sitorus (2002)
Bahan baku pakan asal pertanian secara umum dapat
dikelompokkan menjadi: Limbah pertanian dan limbah agroindustri. Bahan
baku pakan yang termasuk limbah pertanian dan agroindustri disajikan pada Table
(Agustini, 2010).
Tabel 1. Bahan baku pakan asal limbah pertanian dan
agroindustri
No
|
Limbah
Pertanian
|
Limbah
Agroindustri
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
Jerami
padi
Jerami
jagung
Tumpi
jagung
Jerami
kedelai
Jerami
kacang tanah
Jerami
kacang hijau
Jerami
komak
Kulit
kacang tanah
|
Dedak
padi
Ampas
tahu
Ampas
pabrik roti
Bungkil
kelapa
Kedelai
afkir
|
Sumber
: Agustini (2010)
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia
pada peternak masih rendah karena rendahnya tingkat pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan disebabkan peternak membakar limbah (jerami
padi/jagung/ ubi jalar) setelah panen dimana limbah ini berfungsi sebagai pupuk
organik di samping itu adanya anggapan dari peternak bahwa hijauan pakan
tersedia dalam jumlah yang mencukupi dilahan pekarangan, sawah dan kebun untuk
kebutuhan ternak. Penelitian (Syamsu, 2007) dalam Liana & Febrina (2011)
menunjukkan hanya 37.88% peternak di Sulawesi Selatan yang menggunakan limbah
pertanian sebagai pakan.
Beberapa faktor yang menyebabkan peternak tidak menggunakan limbah tanaman pangan sebagai pakan adalah Liana & Febrina (2010) : a) umumnya petani membakar limbah tanaman pangan terutama jerami padi karena secepatnya akan dilakukan pengolahan tanah, b) limbah tanaman pangan bersifat kamba sehingga menyulitkan peternak untuk mengangkut dalam jumlah banyak untuk diberikan kepada ternak, dan umumnya lahan pertanian jauh dari pemukiman peternak sehingga membutuhkan biaya dalam pengangkutan, c) tidak tersedianya tempat penyimpanan limbah tanaman pangan, dan peternak tidak bersedia menyimpan/menumpuk limbah di sekitar rumah/kolong rumah karena takut akan bahaya kebakaran, d) peternak menganggap bahwa ketersediaan hijauan di lahan pekarangan, kebun, sawah masih mencukupi sebagai pakan ternak.
Beberapa faktor yang menyebabkan peternak tidak menggunakan limbah tanaman pangan sebagai pakan adalah Liana & Febrina (2010) : a) umumnya petani membakar limbah tanaman pangan terutama jerami padi karena secepatnya akan dilakukan pengolahan tanah, b) limbah tanaman pangan bersifat kamba sehingga menyulitkan peternak untuk mengangkut dalam jumlah banyak untuk diberikan kepada ternak, dan umumnya lahan pertanian jauh dari pemukiman peternak sehingga membutuhkan biaya dalam pengangkutan, c) tidak tersedianya tempat penyimpanan limbah tanaman pangan, dan peternak tidak bersedia menyimpan/menumpuk limbah di sekitar rumah/kolong rumah karena takut akan bahaya kebakaran, d) peternak menganggap bahwa ketersediaan hijauan di lahan pekarangan, kebun, sawah masih mencukupi sebagai pakan ternak.
Sumber
: Berbagai source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar